Friday 2 August 2013

Mengapa mesti memilih sedih kalau bisa gembira ?

Marah, Kecewa, Benci, Sakit Hati? 

SILAKAN SAJA...!!!

Anda bertanggung jawab sepenuhnya terhadap diri anda. Setiap pilihan emosi (marah, sedih, kecewa, benci, ataupun gembira, senang, bahagia, tertawa, tersenyum) adalah hak anda sepenuhnya.
Pertanyaannya adalah, mengapa mesti memilih sedih/kecewa kalau anda bisa memilih gembira/bahagia? Ketika memilih emosi negatif (marah, sedih, Kecewa, dll) sadarkan Anda akan resikonya?

MENGAPA EMOSI NEGATIF BISA MUNCUL?

Apakah karena keadaan yang tak sesuai dengan yang anda inginkan?
Karena lingkungan yang tak mendukung?
Karena kekurangan atau kelemahan yang anda miliki?
Apakah karena sikap orang lain yang tak sesuai dengan kehendak anda?
Karena masa lalu yang membelenggu?

Anda bisa menambahkan 1000 macam alasan pada (…) di atas. Semakin anda berhasil menambahkan berbaris-baris alasan, semakin menguatkan bahwa anda tidak mampu mengendalikan perasaan anda!

Anda marah/kecewa membaca tulisan ini?
bila begitu, STOP sampai di sini. 
Silakan kembali membaca tulisan ini jika amarah tersebut reda.
(kalau berkenan, tentunya...huehuehue)

MENGENAL JENIS-JENIS EMOSI

Emosi yang positif adalah emosi yang bisa menunjang dan memperkuat motivasi kita untuk bergerak selaras dengan tujuan. Emosi tersebut bersifat menyenangkan, menentramkan dan membahagiakan. Kinerja otak menjadi optimum, karena mampu mensinergikan segala daya intelektual untuk mengatasi masalah.
Sebaliknya, emosi negatif sering membuat diri kita demotivasi (kehilangan motivasi) dan mengalami krisis kepercayaan. Kemampuan intelektualitas kita sering hilang karenanya. Tak jarang hal ini berakibat fatal. 

Dalam neurologi, otak manusia dibagi menjadi 3 bagian (konsep triune). Otak Reptil, yang berfungsi sebagai alarm bahaya; otak Mamalia yang berfungsi sebagai pengendali emosional; dan otak Neo-korteks yang berfungsi sebagai pengendali kecerdasan. Salah satu bagian penting otak adalah Amygdala, yang berfungsi sebagai pusat emosi. Bila ada rangsangan dari luar dan Amygdala memaknai positif (emosi positif), maka otak Neo-Korteks yang akan bekerja memproses rangsangan tersebut. Sebaliknya, bila rangsangan tersebut dimaknai negatif oleh Amygdala (emosi negatif), maka otak Reptil-lah yang akan memprosesnya.

Dalam keadaan marah atau terdesak, manusia mempunyai kecenderungan untuk mengaktifkan otak reptilnya yang akan memerintahkan untuk memilih dua hal : LARI (menghindar) atau LAWAN. Contohnya bila kita berjalan di hutan dan tiba-tiba mendapati binatang buas yang siap menerkam.

Terdapat puluhan jenis emosi dalam diri manusia, tetapi yang bisa diidentifikasi secara fisik hanya berkisar belasan saja. Berikut ini jenis-jenis emosi :

Emosi Positif (perasaan yang menyenangkan) :

Dihargai, diterima, dipercaya, disayangi, dicintai, tenang, nyaman, santai, aman, damai, yakin, besar hati, berani, bangga, tegas, antusias, puas, bersemangat, senang/ gembira, bahagia, dll.

Emosi negatif (perasaan yang tidak menyenangkan)

Takut, marah, jengkel, sedih, kecewa, benci, sakit hati, malu, buruk, bosan, susah, bingung, kalah, depresi, kecil hati, ragu-ragu, bodoh, bersalah, terluka, acuh, gugup, ditolak, tak berharga/tak bernilai, terbuang, tertekan, , tertutup, tak nyaman, tak bahagia, dll


KENALI EMOSI DIRI

Salah satu kunci penting untuk memberdayakan diri adalah mengenali emosi (perasaan) diri. Hal tersebut adalah kunci kesuksesan, sebagaimana kata Daniel Goleman dalam buku Emotional Quotient (EQ). Bahwa IQ (kecerdasan intelektul) hanya berperan 20 % terhadap kesuksesan, selebihnya yang dominan (80 %) adalah EQ (kecerdasan Emosional).

Kunci kecerdasan Emosional (EQ) menurut Daniel Goleman adalah :

1. Mampu mengenali emosi diri sendiri (ini juga disebut sebagai sadar diri)

2. Mampu mengelola emosi diri dan mengungkapkannya secara tepat kepada orang lain.

3. Mampu memotivasi diri sendiri

4. Mampu mengenali emosi orang lain (empati). 

5. Mampu membina hubungan dengan orang lain


Berikut 5 cara yang bisa digunakan untuk mengenali emosi diri :

A. Kenali setiap pemicunya.

Mengapa anda sampai marah, kecewa, kesal, benci? Apakah pemicunya berasal dari luar, orang atau lingkungan, atau berasal dari dalam diri anda sendiri?

B. Rasakan sensasi fisik yang timbul.

Perhatikan sensasi fisik di tubuh. Berkeringat, tegang, napas cepat, denyut jantung meningkat, mata/telinga atau wajah memerah, dll.

C. Sadarilah bahwa sejarah pribadi diri adalah sesuatu yang tidak bisa diubah.

Lepaskan diri dari belenggu masa lalu. Hentikan semua emosi negatif yang terpengaruh olehnya.

D. Kenali keyakinan & pikiran anda lebih dalam

Bagaimana anda memandang situasi yang sangat mungkin akan membuat anda terdesak? Uraikan lebih jauh dampak yang timbul akibat emosi negatif itu. Apakah keyakinan yang dianut bisa mentolerirnya? Apakah hal itu sejalan dengan pemikiran dan tujuan yang akan anda gapai?

E. Kenali maksud anda.

Apa tujuan anda melontarkan/mengekspresikan emosi? (baca indeks di bagian paling bawah) Apakah ketika marah pada seseorang anda bermaksud memelihara kontrol, atau untuk menghindari dikontrol? Apakah hal itu dimaksudkan untuk melindungi hak-hak anda, ataukah hal itu sebagai tindakan balasan?

Ketika mengekspresikan kesedihan, hal itu dimaksudkan sebagai upaya agar anda diperhatikan, dikasihani atau disayangi? Ataukah anda sedang ingin membuat jarak dengan orang lain?



MEMILIH PERASAAN SENDIRI

Banyak orang tidak percaya bahwa mereka sesungguhnya bisa MEMILIH PERASAAN mereka sendiri. Mereka menganggap bahwa ketika ada rangsangan A dari luar, maka secara otomatis perasaan A’ yang akan timbul. Sebagai misal, ketika atasan marah habis-habisan, begitu keluar ruangan secara otomatis rasa sedih, kecewa, benci atau sakit hati akan melanda bawahannya. Benarkah selalu demikian?

Dalam buku HOW YOU FEEL IS UP TO YOU, Gary Mckay dan Don DinkMeyer mengungkapkan bahwa sesungguhnya manusia memiliki kebebasan untuk memilih perasaannya sendiri, lepas dari pengaruh rangsangan yang timbul. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Neurologi, bahwa ketika Amygdala dilatih, maka ia bisa MEMILIH saklar mana yang akan diaktifkannya : otak Reptil ataukah otak neo korteks.

Dua penulis tersebut mengembangkan sebuah formula sederhana yang disebut dengan FORMULA ACE (Accept, Choose, Execute) yang bisa digunakan untuk membantu memilih perasaan.


A=ACCEPT (Terimalah diri anda dan perasaan-perasaan Anda)

Belajarlah untuk menerima seutuhnya semua bagian dari diri anda : kekurangan, kelemahan, ketidaksempurnaan. Sadari jika memang anda tidak tampan/cantik, tidak kaya, tidak menarik, mempunyai gangguan kesehatan, mempunyai kekurangan fisik atau cacat. Sadarilah bahwa sejarah masa lalu anda mungkin tidak cukup indah.

Belajar untuk menerima diri sendiri adalah hal terpenting, karena tanpanya anda pasti tidak akan dapat menerima perasaan-perasaan sendiri. Rasa terkucil, terbuang, kecil hati, kecewa bahkan benci akan selalu hinggap!


C=CHOOSE (Pilihlah maksud-maksud, keyakinan dan perasaan baru)

Sebenarnya setiap perasaan memiliki tujuan. Belajarlah untuk mengenalinya. Apa sesungguhnya yang ingin anda capai dengan memilih perasaan tersebut? (lihat indeks di bagian bawah). Apakah maksud anda tersebut menguntungkan dalam jangka panjang? Sudahkah anda berhitung konsekuensinya?


E=EXECUTE (Jalankan pilihan-pilihan baru)

Setiap perubahan memerlukan tindakan. Karenanya bertindaklah berdasarkan pilihan terbaik yang bisa anda buat. Pahami juga pilihan apapun, selalu mengandung resiko. Tegaskan komitmen pada diri anda, untuk SIAP membayar resiko itu!




=o0o=

INDEKS


Emosi

Negatif


Maksud yang hendak dicapai

Marah


Mengontrol, menang, membalas, melindungi hak

Jengkel


Menunjukkan ketidaksetujuan, menghentikan gangguan, menciptakan gerakan

Apatis


Melawan secara halus

Bosan


Menunjukkan tidak menyukai sesuatu/situasi,

Menginginkan seseorang menciptakan kegembiraan bagi anda

Bingung


Menunjukkan kurang mengerti, menghindari membuat keputusan, Menghindari berharap

Putus asa


Mengijinkan diri sendiri untuk menyerah

Depresi


Mengekspresikan marah, Mengontrol,

Beristirahat sebentar, ingin memperoleh pelayanan,

Mengungkapkan kesedihan

Kecewa


Mengungkapkan ketidakpuasan

Menunjukkan ketidaksetujuan

Kehilangan

semangat


Mengijinkan diri sendiri untuk berhenti sebentar atau untuk menyerah

Takut & gelisah


Melindungi diri sendiri, menciptakan kegembiraan, Menciptakan gerakan

Rasa Bersalah


Menghukum diri sendiri, menentang kewajiban, Memaafkan diri sendiri dari bertindak secara santun, menunjukkan superioritas, melindungi diri sendiri dari perasaan marah yang kuat, mengungkapkan maksud ‘baik’ yang sebenarnya tidak kita miliki.

Terluka


Mengijinkan diri sendiri untuk membalas

Kasihan


Menghindar bertindak, menunjukkan superioritas

Sedih


Mengungkapkan kekecewaan

Membuat orang lain mengambil tanggung jawab anda

Menunjukkan terharu

Was-was


Mengungkapkan kepedulian

Mengungkapkan ketakutan

Mencoba untuk menyimpan sesuatu dari kejadian

No comments:

Post a Comment

my videos

part 2