Kamu embun
Kilaumu hanya sekejap, lalu hilang di sapu mentari
Tapi tatkala aku bangun tidur di esok hari
Kau ada lagi
Tersenyum menyapa dedaunan dan ranting
Men-syairkan denting-denting mesra harmoni pagi
Dengan kesejukan menghapus kusam dunia
Dan kamu ”indah”
Menjadi ”begitu indah”
Lalu yang ”terindah”
Mungkin kamu intan semu
Tapi kau memancarkan damai di kala sang surya masih bersembunyi
Kamu terhampar menghias hijau permadani alam
Kamu merajut manik-manik mutiara di antara ilalang kering
Apa artinya pagiku
Jika mataku belum menyapu bening rona-rona jiwamu
Karena kamu keteduhan
Kamu kedamaian yang tak kunjung sirna di hatiku
Karena…
Kamu Maharaja
Bertahta di singgasana suci relung jiwa
Bermahkota kasih, Berbusana setia
Yang ”terindah” di sepanjang alunan nafas-nafas cinta
Dalam do’aku
Ada embun yang menetes di antara permohonanku
TUHAN…
Dia adalah karunia yang kau kirim untukku
Jadikanlah tetap menjadi keteduhanku
Sepanjang hidupku
Kamu ingin bagaikan embun ...
Seperti katamu, gelaran 'princess Dee' tidak sesuai untukmu, karena tidak ingin kehidupanmu se tragis lady Dy! ^_^ Dan, ku lebih suka memanggilmu 'morning-Dew' ...
Kamu ingin bagaikan embun ...
Yang selalu ku lihat dibalik kaca jendela saat hujan turun, yang menempel di pucuk-pucuk rumput dan dedaunan pagi hari,
membawa kesegaran dan semangat baru !
Kamu ingin bagaikan embun ...
ia nya bahkan ada, di padang rumput yang gersang dan membakar,dikala pagi yang memberi kehidupan (atas izin Allah) makhluk-makhluk
yang ada di gurun, "subhanallah!"
Kamu ingin bagaikan embun ...
mewujudkan semua ingin mu, seperti lautan asa ku, dan do'a atas keindahan penganugerahan nama 'embun' untukmu.
"Tersenyumlah selalu, wahai sahabatku...!"
No comments:
Post a Comment